ALLAH TA’ALA berfirman dalam Surah Fussilat, Ayat 49 dan Ayat 50,
maksudnya:
“Manusia tidak jemu-jemu memohon kebaikan. Dan kalau ia ditimpa kesusahan maka
menjadilah ia seorang yang sangat berputus asa, lagi sangat nyata kesan putus
harapnya (dari rahmat pertolongan ALLAH).”
(Ayat 49)
“Dan demi sesungguhnya! Jika Kami (ALLAH) beri dia merasai sesuatu
rahmat dari Kami (ALLAH) sesudah ia ditimpa sesuatu kesusahan, berkatalah ia
(dengan sikap tidak bersyukur):
“Ini ialah hakku (hasil usahaku semata-mata),
dan aku tidak fikir bahawa hari Kiamat akan berlaku;
dan kalaulah aku dikembalikan kepada Tuhanku
(sekalipun), sudah tentu aku akan beroleh kebaikan di sisiNya (seperti
kesenanganku sekarang ini)!”
Maka demi sesungguhnya! Kami (ALLAH) akan memberi tahu kepada
orang-orang yang kufur ingkar itu akan keburukan apa yang mereka telah kerjakan,
dan Kami (ALLAH) akan beri mereka merasai azab seksa yang seberat-beratnya.” (Ayat 50)
ALLAH TA’ALA says:
“Man (the disbeliever) does not get tired
of asking good (things from ALLAH); but if an evil touches him, then he gives up all hope
and is lost in despair.” (V41:
49)
“And truly, if We (ALLAH) give him a taste of
mercy from Us, after some adversity (severe poverty or disease) has touched him
he is sure to say:
“This is due to my (merit); I think not
that the Hour (Qiamat) will be established.
But if I am brought back to my Lord (ALLAH), surely there will be for me the best (wealth) with
Him.
Then, We (ALLAH) verily will show to the disbelievers what they have
done, and We (ALLAH) shall make them taste a severe torment.” (V41: 50)
Hari Sabtu
9 Disember 2017